Selama ini, transaksi internasional selalu bergantung pada penggunaan uang Dollar AS. Namun, seiring waktu, terjadi perubahan dan beberapa negara mulai bertransaksi dengan menggunakan mata uang lokal mereka sendiri. Salah satu contohnya adalah Indonesia yang telah menerapkan sistem perbankan LCS (Local Currency Settlement) sebagai upaya untuk menggunakan Rupiah dalam transaksi internasional.
Kerja sama dengan sejumlah negara lain telah dilakukan oleh Indonesia demi penggunaan Rupiah sebagai mata uang bersama dalam transaksi internasional. Menurut sumber dari AKURAT, ada beberapa negara yang telah menggunakan Rupiah dalam transaksi internasional mereka.
Penggunaan mata uang lokal dalam transaksi internasional merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing seperti Dollar AS. Selain itu, dengan menggunakan mata uang lokal, diharapkan juga akan memperkuat ekonomi negara dan meningkatkan stabilitas keuangan.
Namun, meskipun telah terjadi pergeseran dalam penggunaan mata uang dalam transaksi internasional, Dollar AS masih tetap menjadi mata uang yang paling banyak digunakan di dunia. Hal ini disebabkan karena Dollar AS merupakan mata uang yang paling stabil dan dianggap paling aman oleh banyak negara.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jika di masa depan nanti akan terjadi perubahan kembali dalam penggunaan mata uang dalam transaksi internasional. Apapun yang terjadi, yang pasti adalah bahwa transaksi internasional akan terus berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan ekonomi dunia.
Berikut Negara yang Menggunakan Rupiah Dalam Transaksi
1. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan salah satu negara yang telah bekerja sama dengan Indonesia dalam upaya penggunaan Rupiah sebagai mata uang bersama dalam transaksi internasional. Selain sebagai alat transaksi, kerja sama ini juga memiliki fungsi lain yaitu mempermudah masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan ibadah haji.
Maka dari itu, berbagai gerai di sejumlah kota besar di Arab Saudi seperti Makkah, Jeddah, hingga Madinah telah menerima Rupiah sebagai alat transaksi. Hal ini tentu sangat membantu bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ibadah haji tersebut, karena mereka tidak perlu lagi menukarkan uang ke mata uang lokal Arab Saudi yang berbeda dengan Rupiah.
Dengan demikian, kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi terkait penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi ternyata tidak hanya bermanfaat bagi kegiatan bisnis saja, tetapi juga memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan ibadah haji. Tentu saja, ke depannya diharapkan kerja sama ini akan terus berlanjut dan semakin luas, sehingga bisa memberikan manfaat lebih besar lagi bagi kedua belah pihak.
2. Thailand
Thailand merupakan salah satu negara yang telah menerima pembayaran dalam bentuk Rupiah dalam transaksi internasionalnya. Beberapa kota di Thailand seperti Hat Yai, yang terletak di bagian selatan negara tersebut, telah menerima Rupiah sebagai alat transaksi. Hal ini terutama terjadi di gerai-gerai yang menjual cendera mata, karena kota Hat Yai memiliki batas langsung dengan Malaysia dan sering menjadi tujuan wisata bagi turis Indonesia dan Malaysia.
Penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di Thailand tidak hanya terjadi di kota Hat Yai saja, tetapi juga di beberapa kota lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Thailand telah menerima Rupiah sebagai salah satu mata uang yang dapat diterima dalam transaksi internasionalnya.
Menerima Rupiah sebagai alat transaksi di Thailand tentu saja sangat membantu bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana, karena mereka tidak perlu lagi menukarkan uang ke mata uang lokal Thailand yang berbeda dengan Rupiah. Selain itu, penggunaan Rupiah juga dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Thailand.
Dengan demikian, penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di Thailand merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dapat memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara tersebut, serta memudahkan masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana. Kemungkinan akan terjadi perluasan kerja sama ini di masa yang akan datang tentu saja sangat terbuka lebar.
3. Timor Leste
Timor Leste merupakan salah satu negara yang diketahui memiliki sejarah panjang dengan Indonesia. Meskipun sekarang telah menjadi negara tersendiri, Timor Leste masih menggunakan Rupiah sebagai alat transaksi disamping mata uang negaranya sendiri, yaitu Centavo coin atau dolar AS.
Hal ini menunjukkan bahwa Timor Leste masih mempertahankan hubungan ekonomi yang erat dengan Indonesia, salah satunya melalui penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi. Penggunaan Rupiah di Timor Leste tentu saja sangat membantu bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana, karena mereka tidak perlu lagi menukarkan uang ke mata uang lokal Timor Leste yang berbeda dengan Rupiah.
Selain itu, penggunaan Rupiah juga dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste. Negara-negara yang saling terikat hubungan ekonomi yang erat cenderung akan lebih stabil dan sejahtera, serta dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Dengan demikian, penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di Timor Leste merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste, serta memudahkan masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana. Kemungkinan akan terjadi perluasan kerja sama ini di masa yang akan datang tentu saja sangat terbuka lebar.
4. Malaysia
Malaysia merupakan salah satu negara yang telah menjalin kerja sama LCS (Local Currency Settlement) dengan Indonesia sejak tahun 2018 silam. Kerja sama ini merupakan upaya Indonesia untuk mendorong penggunaan Rupiah sebagai mata uang bersama dalam transaksi internasional.
Dengan adanya kerja sama ini, pemakaian Rupiah sebagai alat pembayaran pun telah lumrah ditemukan di sejumlah kota besar di Malaysia. Penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di Malaysia tentu saja sangat membantu bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana, karena mereka tidak perlu lagi menukarkan uang ke mata uang lokal Malaysia yang berbeda dengan Rupiah.
Selain itu, penggunaan Rupiah juga dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia. Negara-negara yang saling terikat hubungan ekonomi yang erat cenderung akan lebih stabil dan sejahtera, serta dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Dengan demikian, penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di Malaysia merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia, serta memudahkan masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana. Kemungkinan akan terjadi perluasan kerja sama ini di masa yang akan datang tentu saja sangat terbuka lebar.
5. Perbatasan Papua Nugini
Perbatasan Papua Nugini merupakan salah satu wilayah yang telah menjadi sasaran dari kerja sama antara Bank Sentral Papua Nugini dengan Bank Indonesia demi mewujudkan pemakaian Rupiah sebagai alat transaksi. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melakukan perdagangan bagi masyarakat di Merauke maupun di Papua Nugini.
Penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di perbatasan Papua Nugini tentu saja sangat membantu bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana, karena mereka tidak perlu lagi menukarkan uang ke mata uang lokal Papua Nugini yang berbeda dengan Rupiah. Selain itu, penggunaan Rupiah juga dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Papua Nugini.
Negara-negara yang saling terikat hubungan ekonomi yang erat cenderung akan lebih stabil dan sejahtera, serta dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Dengan demikian, penggunaan Rupiah sebagai alat transaksi di perbatasan Papua Nugini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Papua Nugini, serta memudahkan masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke sana. Kemungkinan akan terjadi perluasan kerja sama ini di masa yang akan datang tentu saja sangat terbuka lebar.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa negara lain selain Indonesia yang beroperasi menggunakan rupiah sebagai alat transaksi. Negara-negara tersebut adalah Arab Saudi, Thailand, Timor Leste, dan Malaysia.
Masing-masing negara memiliki alasan tersendiri mengapa mereka memutuskan untuk menggunakan rupiah sebagai alat transaksi. Namun, yang pasti, penggunaan rupiah sebagai alat transaksi di negara-negara tersebut terbukti efektif dan memberikan keuntungan bagi negara-negara tersebut.
Dengan demikian, penggunaan rupiah sebagai alat transaksi di negara-negara lain tersebut merupakan salah satu bukti bahwa rupiah memiliki nilai yang tinggi dan diakui secara internasional. Oleh karena itu, mari kita bangga dengan rupiah kita dan terus memperkuat posisi rupiah di dunia internasional.