News, Warta  

Detik-detik Kecelakaan Pesawat Jeju Air hingga Meledak di Landasan Pacu

Dunia penerbangan internasional kembali diguncang oleh sebuah insiden tragis yang melibatkan maskapai Jeju Air, salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Korea Selatan. Sebuah pesawat milik Jeju Air mengalami kecelakaan mengerikan di landasan pacu yang berujung pada ledakan dahsyat. Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak dan menjadi sorotan dunia, memicu kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan.

Kronologi Kecelakaan

Insiden ini terjadi pada tanggal 29 Desember 2024 di Bandar Udara Internasional Gimpo, Korea Selatan. Pesawat jenis Boeing 737-800 tersebut sedang dalam proses lepas landas untuk penerbangan menuju Jeju, destinasi populer di kalangan wisatawan. Pesawat yang membawa 162 penumpang dan 6 awak kabin itu awalnya melaporkan kondisi normal sebelum tragedi terjadi.

Menurut laporan awal dari otoritas penerbangan, kecelakaan terjadi pada pukul 14.32 waktu setempat. Saat pesawat melaju di landasan pacu untuk take-off, salah satu roda pesawat tiba-tiba pecah, menyebabkan ketidakseimbangan yang serius. Pilot mencoba menghentikan pesawat dengan melakukan pengereman darurat, namun gesekan yang kuat antara roda yang pecah dan landasan memicu percikan api.

Api dengan cepat menjalar ke bagian sayap pesawat, yang diketahui menyimpan bahan bakar. Dalam hitungan detik, ledakan besar terjadi, mengguncang area sekitar landasan pacu. Petugas darurat bandara segera dikerahkan untuk memadamkan api dan menyelamatkan penumpang.

Evakuasi Penumpang

Saat api mulai menyebar, awak kabin segera mengarahkan penumpang untuk melakukan evakuasi darurat. Prosedur evakuasi dilakukan melalui pintu darurat di sisi pesawat yang tidak terkena api. Para penumpang, dalam keadaan panik, berusaha keluar secepat mungkin, sementara petugas darurat di luar pesawat memberikan bantuan maksimal.

“Saya mendengar suara ledakan besar dan melihat api di sayap pesawat. Semua orang berteriak dan berebut untuk keluar,” kata salah satu penumpang yang selamat. “Untungnya, awak kabin tetap tenang dan membantu kami keluar dengan cepat.”

Menurut laporan resmi, evakuasi berhasil dilakukan dalam waktu kurang dari 90 detik. Meskipun demikian, 27 penumpang mengalami luka-luka, sebagian besar akibat terinjak-injak selama proses evakuasi dan terkena serpihan kaca. Dua di antaranya mengalami luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Penyebab Kecelakaan

Tim investigasi dari Kementerian Transportasi Korea Selatan, bersama dengan Badan Keselamatan Penerbangan Internasional (ICAO), langsung diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Fokus awal penyelidikan adalah kondisi roda pesawat yang pecah dan memicu ledakan.

Menurut keterangan awal, roda pesawat tersebut mungkin telah mengalami kerusakan sebelumnya. Beberapa pakar penerbangan menduga bahwa masalah tersebut disebabkan oleh kurangnya perawatan atau inspeksi rutin yang tidak memadai. Selain itu, kondisi landasan pacu juga sedang diperiksa untuk memastikan apakah ada faktor eksternal yang turut berkontribusi pada insiden ini.

Data dari kotak hitam (black box) pesawat, yang mencakup perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, telah ditemukan dan sedang dianalisis. Hasil analisis diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang detik-detik terakhir sebelum kecelakaan.

Reaksi Publik dan Pihak Maskapai

Insiden ini memicu reaksi luas dari publik dan komunitas penerbangan. Banyak pihak yang menyampaikan simpati kepada para korban dan keluarga mereka. Media sosial dipenuhi dengan ucapan belasungkawa dan seruan untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan.

Jeju Air, dalam pernyataan resminya, menyatakan penyesalan yang mendalam atas insiden tersebut. “Kami sangat terpukul dengan kejadian ini dan berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam investigasi. Keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami,” ujar juru bicara Jeju Air.

Namun, tak sedikit yang mempertanyakan komitmen maskapai tersebut terhadap perawatan pesawat. Beberapa pengguna media sosial bahkan menyerukan boikot terhadap Jeju Air hingga maskapai tersebut dapat membuktikan peningkatan dalam prosedur keselamatannya.

Upaya Penanganan dan Tindak Lanjut

Pihak Bandar Udara Internasional Gimpo bersama dengan otoritas terkait segera melakukan langkah-langkah penanganan pasca-kejadian. Landasan pacu yang rusak akibat ledakan ditutup sementara untuk diperbaiki, sehingga menyebabkan gangguan pada jadwal penerbangan lainnya.

Selain itu, pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana untuk melakukan inspeksi menyeluruh terhadap armada pesawat yang beroperasi di negara tersebut. Semua maskapai diwajibkan untuk menyerahkan laporan perawatan pesawat dalam waktu 7 hari. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Kesaksian Para Korban

Cerita dari para korban selamat memberikan gambaran emosional tentang detik-detik mengerikan yang mereka alami. Salah seorang korban, Kim Hye-Jin, seorang ibu muda yang bepergian bersama anaknya, menceritakan bagaimana ia merasa putus asa ketika melihat api mulai menjalar ke dalam kabin.

“Saya hanya berpikir tentang anak saya. Saya tidak peduli dengan apa pun lagi, hanya ingin dia selamat. Saya bersyukur kami berhasil keluar tepat waktu,” ujarnya sambil menahan tangis.

Sementara itu, seorang penumpang lain, Lee Min-Soo, mengaku trauma dengan kejadian tersebut. “Saya tidak tahu apakah saya akan berani naik pesawat lagi setelah ini. Pengalaman ini terlalu menakutkan,” katanya.

Implikasi bagi Industri Penerbangan

Insiden ini menjadi pengingat keras bagi industri penerbangan tentang pentingnya keselamatan dan perawatan pesawat. Meskipun statistik menunjukkan bahwa penerbangan adalah salah satu moda transportasi paling aman, kecelakaan seperti ini dapat merusak kepercayaan publik.

Pakar penerbangan menyerukan peningkatan pengawasan terhadap maskapai penerbangan berbiaya rendah, yang sering kali menghadapi tekanan untuk menekan biaya operasi. “Keselamatan tidak boleh dikompromikan demi efisiensi biaya. Maskapai harus memastikan bahwa semua prosedur perawatan dan inspeksi dilakukan sesuai standar internasional,” ujar seorang analis penerbangan.

Penutup

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandar Udara Internasional Gimpo adalah tragedi yang meninggalkan luka mendalam bagi para korban dan keluarga mereka. Insiden ini juga menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam dunia penerbangan harus selalu menjadi prioritas utama.

Dengan investigasi yang sedang berlangsung, diharapkan fakta-fakta lengkap tentang penyebab kecelakaan ini dapat terungkap, dan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik dapat diterapkan. Semoga tragedi ini menjadi yang terakhir dan membawa perubahan positif dalam sistem keselamatan penerbangan, tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga di seluruh dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *