Gudek adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya. Makanan ini sangat populer di Yogyakarta dan sekitarnya, bahkan menjadi salah satu ikon kuliner dari kota ini. Namun, bagaimana sejarah makanan ini dan bagaimana cara membuatnya?
Sejarah Gudek
Sejarah gudek bisa dibuat hingga abad ke-14 pada masa awal Kerajaan Mataram. Pada masa itu, gudek dimasak dalam porsi besar untuk orang banyak, maka wadahnya pun menggunakan ember besar dari logam dan diaduk menggunakan alat yang menyerupai dayung perahu. “Teknik mengaduk ini dalam Bahasa Jawa disebut hangudek atau hangudeg, dan dari sinilah nama gudek berasal hingga dikenal luas”.
Selain itu, gudek juga disebutkan dalam Serat Centhini, sebuah ensiklopedia kebudayaan Jawa yang ditulis pada abad ke-19. Serat Centhini juga menyebutkan bahwa gudek dimasak dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar Keraton Solo pada masa itu.
Perbedaan Antara Gudeg Kering Dan Gudeg Basah
Gudeg adalah hidangan khas dari Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya. Ada dua jenis gudeg yang paling umum di Yogyakarta, yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Berikut adalah perbedaan antara gudeg basah dan gudeg kering:
Gudeg Basah
- Gudeg basah memiliki kuah areh yang lebih banyak dan lebih encer.
- Gudeg basah biasanya disajikan dengan nasi dan lauk seperti ayam kampung, telur, dan sambal goreng krecek.
- Gudeg basah umumnya hanya bertahan selama empat sampai enam jam karena kuah arehnya yang encer.
Gudeg Kering
- Gudeg kering disajikan dalam keadaan kering tanpa kuah areh yang banyak.
- Gudeg kering biasanya disajikan dengan nasi dan lauk seperti ayam kampung, telur, dan sambal goreng krecek.
- Gudeg kering lebih tahan disimpan lama dibandingkan dengan gudeg basah karena tidak memiliki kuah areh yang encer.
Keduanya memiliki cita rasa yang khas dan dapat dinikmati di berbagai tempat di Yogyakarta.
Cara Membuat Gudek
Berikut adalah cara membuat gudek:
Bahan-bahan:
- 1 kg nangka muda
- Santan kental 500 ml
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 1 batang serai, keluarkan
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- 2 sdm gula merah, serut
- 1 sdt garam
- 1 sdt kaldu bubuk
- Udara secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
Langkah-langkah:
- Bersihkan nangka muda, potong-potong sesuai selera, dan rebus hingga empuk.
- Tumis bumbu halus (bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica) hingga harum.
- Masukkan daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas. Tumis hingga harum.
- Masukkan nangka muda yang sudah direbus ke dalam tumisan bumbu. Aduk rata.
- Tuang santan kental, gula merah, garam, dan kaldu bubuk. Aduk rata.
- Masak dengan api kecil hingga santan meresap dan bumbu meresap ke dalam nangka muda.
- Sajikan gudek dengan nasi, ayam kampung, telur, dan sambal goreng krecek.
Itulah cara membuat gudek yang lezat dan khas dari Yogyakarta. Selamat mencoba!